Labels

Cari di blog ini

Daily doodle Refleksi Tafakur

Berlatih Doodle Berlatih Hidup

4 comments
Bingung nyari judul. Tapi maksudnya saya ingin bilang kalo selama seminggu terakhir belajar atau berlatih doodle, ada beberapa hikmah yang saya dapatkan tentang kehidupan dan beberapa formula untuk menjalani hidup.

Saya tertarik untuk berlatih doodle karena dari apa yang saya pahami, doodle punya karakteristik seni yang unik, diantaranya:

  • Secara bahasa doodle artinya coretan, gambar yang tak berarti, menggambar dengan melamun (kalo kata google translate). Doodle umumnya merujuk pada coretan yang dibuat seseorang ketika dia sedang menelepon, atau ketika lagi bete sama pelajaran di kelas, atau lagi ngelamun.
  • Sekarang doodle udah mulai dilirik sebagai suatu karya seni yang diperhitungkan karena karya-karya doodle sekarang sangat bisa dinikmati keindahannya, tidak sekedar coretan, tapi coretan yang rapi, enak dilihat, dan dapat diapresiasi, bisa jadi mengandung makna.
  • Doodle paling sederhana itu dibuat hanya menggunakan pensil atau pena. Yang rada serius biasanya pake beberapa jenis ukuran dan warna pena.
  • Karena judulnya coretan, jadi bisa dilakukan kapanpun dimanapun, tanpa beban.
  • Karena coretan, jadi ga ada alasan untuk menghapus bagian yang dianggap salah karena tidak ada yang salah dalam coretan.
  • Beberapa artis doodle mensketsa terlebih dahulu doodlenya menggunakan pensil baru kemudian ditegaskan oleh pena tinta.

Beberapa hikmah yang saya dapatkan dari berlatih doodle:

1) Pertama kali membuat doodle, saya meniru doodle yang sudah ada. Saya mencermati setiap variasi bentuk dan kombinasi garis. Hidup juga sama. Dalam banyak hal kita lebih sering meniru orang ketimbang mencari tau sendiri. Tapi begitulah seharusnya kalo pingin efektif dalam hidup. Dalam hal berkarya, konsep Amati-Tiru-Modifikasi adalah konsep yang efektif dan efisien. Pengalaman adalah guru terbaik, tapi untuk menjadi sukses tidak mesti mengulang kesalahan yang orang lain pernah lakukan.

2) Ketika membuat doodle, seringkali saya merasa ragu untuk menarik garis. Padahal tarik ya tarik saja. Urusan nantinya garisnya mencong atau buletnya benjol, ya tinggal timpa dikit-dikit biar keliatan pantes. Memang menarik garis lurus, kurva atau bulat yang rapi dalam satu tarikan itu bukan hal yang mudah. Tapi kalo ragu terus ya ga akan jadi jadi doodlenya. Dari hal ini saya belajar tentang keberanian untuk melangkah dan mengambil keputusan. Banyak orang yang melakukan kesalahan, tapi lebih banyak lagi orang yang enggan mengambil keputusan karena ragu dan takut salah. Takut salah itu baik, tapi tidak melangkah maju itu tidak baik. Hari ini harus lebih baik dari kemarin bermakna harus ada kemajuan dalam hidup, harus ada peningkatan kualitas hidup. Kemajuan dan peningkatan kualitas hidup tidak akan didapatkan bila hanya berdiam diri tanpa ada keputusan-keputusan yang jelas yang harus diambil. Beranilah mengambil keputusan!

3) Kenyataannya, meskipun aneh, tapi tidak ada larangan doodle tidak boleh disketsa terlebih dahulu. Membuat sketsa berarti membuat perencanaan supaya doodlenya bisa lebih bagus dan lebih rapi sehingga lebih punya potensi dalam menyampaikan makna kepada orang yang melihat. Begitu pula perencanaan hidup. Kadangkala kita berpikir perencanaan itu tidak perlu. Biarkan hidup mengalir seperti air. Tapi percayalah, merencanakan hidup itu strategi supaya hidup lebih bermakna dari sekedar air yang lewat hingga bermuara ke laut membawa banyak buih, sampah dan kotoran.

4) Ketika membuat doodle, pernah saya sampe stuck dan bingung mau nambah objek apa lagi didalamnya. Saya sampe merasa doodle yang ini sudah tidak bisa dilanjutkan lagi. Dari situ saya merasa bersalah (#lebaymode), tidak memberikan makna seutuhnya pada doodle tersebut. Hidup juga sama. Mungkin beberapa di antara kita pernah berpikir hidup ini sudah gagal, tidak punya peluang lagi untuk jadi lebih baik, bahkan mungkin kepikiran untuk mengakhiri hidup, na'udzubillah. Wooi, doodle ya cuma doodle, terlepas ia bermakna atau tidak untuk orang lain. Tapi hidup harus bermakna buat orang lain, bilapun memang kamu merasa hidupmu sudah tidak bermakna buat dirimu sendiri!

5) Ada banyak kesalahan yang saya buat ketika membuat doodle. Tapi selalu bisa diakali supaya tetep keliatan enak dengan menambahkan garis dan meratakan bagian-bagian yang dirasa kurang seimbang. Begitu pula hidup. Setiap anak Adam selalu melakukan kesalahan, dan sebaik-baik pembuat kesalahan adalah yang senantiasa memperbaiki diri (bertaubat). Selalu ada upaya untuk memperbaiki bagian yang salah, meski bagian yang sudah terlanjur hitam sekalipun.

6) Doodle menjadi bernilai karena ia adalah goresan tinta yang mengalir tanpa bagian-bagian yang dihapus. Kalopun tidak ada larangan menghapus atau menimpa dengan tinta putih, tapi pasti akan ada bekas. Berlatih doodle, saya belajar bagaimana membayangkan gambar di dalam pikiran untuk kemudian dituangkan di atas kertas. Mungkin hidup juga gitu. Kita mesti cerdas membayangkan visi kita di masa depan untuk menentukan tindakan kita hari ini. Kita juga mesti cerdas menimbang akibat apa yang akan timbul esok bila kita melakukan sesuatu hal hari ini. Pena telah diangkat dan lembaran-lembaran telah mengering. Tidak ada undo dalam doodle, begitu juga kehidupan.

Pada akhirnya saya berkesimpulan, baik doodle maupun hidup, keduanya memerlukan latihan untuk menjadi lebih baik dari waktu ke waktu.

4 komentar:

  1. Btw tulisannya dalem nih, hehehe. Tak hanya berlatih doodle saja, hampir setiap segi dari kehidupan kita perlu berlatih agar menjadi lebih baik. :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. hihi.. sok sok filosofis gitu yah tulisannya :P
      Semoga bermanfaat Mas :)

      Hapus
  2. saya cuman bingung, bagaimana membuat karakter doodle yang menyesuaikan dengan tema,, cth tema: SOLIDARITAS

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yang saya tau sih gampangnya tinggal menggambar contoh-contoh kondisi yang sesuai dengan tema. Tapi itu kembali ke style gambarnya, yang mana bakal kita dapet kalo udah biasa bikin doodle.

      Hapus

terima kasih sebelumnya untuk tanggapannya ^_^