Labels

Cari di blog ini

Tafakur

Jadikan Aku yang Dirindu

Silakan Ngomen
Tiadalah kesenangan paling didamba
Ketika semua keberatan dunia melepas badan
Menuju haribaan, pelukan, kehangatan sambutan
KerinduanNya melebihi kerinduan seluruh semesta
Ooo.. jadilah aku yang dirindu, jadikanlah..

Apache Development

Membuat Domain Lokal Menggunakan Apache Virtual Hosts

1 comment
Satu waktu mungkin kita perlu melakukan percobaan penggunaan subdomain untuk pengembangan aplikasi web kita, tetapi kita belum mau untuk mencobanya secara online, mungkin karena koneksi yang terbatas yang tidak memungkinkan development secara remote, atau hanya belum ingin saja dengan alasan yang beragam. Singkatnya, kita sebenarnya bisa membuat domain lokal yangdapat menampilkan halaman website lokal kita di komputer, misalnya alih-alih menggunakan http://localhost/aplikasi untuk membuka halaman web di localhost kita, kita bisa memanggil halaman yang sama dengan http://aplikasisaya.com. Ada yang udah tau caranya? Kalo belum tau, lanjutin deh bacanya :)

Untuk melakukan teknik ini, kita mesti menggunakan server Apache. Kalo lokal komputer kamu pake server Nginx atau yang lainnya, aturannya beda lagi. Kali ini saya hanya akan menjelaskan implementasi untuk server Apache di dalam sistem operasi Widows dan Ubuntu. Kita akan mulai membuat konfigurasi di Apache. DI Ubuntu, Virtual Hosts didefinisikan di dalam sebuah file di folder /etc/apache2/sites-available/. Nama filenya bebas, cuma biasanya nama filenya disamakan dengan nama domain yang akan dibuat supaya gampang ngaturnya. Pada latihan kali ini, kita pake nama domain aplikasisaya.com yang nantinya dipanggil dengan alamat http://aplikasisaya.com, so file konfigurasinya kita namai aplikasisaya.com. Buat file tersebut di dalam folder /etc/apache2/sites-available/.

sudo touch /etc/apache2/sites-available/aplikasisaya.com

Kemudian isi file tersebut dengan kode berikut:

# Setup Listening Port
NameVirtualHost *:80

# Ensure "localhost" is preserved unchanged pointed
# to the default document root for our system.
<VirtualHost *:80>
    ServerName localhost
    DocumentRoot /var/www
</VirtualHost>

# Setup "helloworld.tld" Virtual Host
<VirtualHost *:80>
    ServerName aplikasisaya.com
    DocumentRoot /var/www/aplikasisaya

    <Directory /var/www/aplikasisaya>
        Options Indexes FollowSymLinks Includes
        AllowOverride All
        Order allow,deny
        Allow from all
    lt;/Directory>
</VirtualHost>

Pada OS Windows, misalkan kita pake XAMPP, maka kode konfigurasi tersebut langsung disimpan di file C:/xampp/apache/conf/extra/httpd-vhosts.conf. Kode konfigurasinya kira-kira menjadi seperti ini:

# Setup Listening Port
NameVirtualHost *:80

# Ensure "localhost" is preserved unchanged pointed
# to the default document root for our system.
<VirtualHost *:80>
    ServerName localhost
    DocumentRoot "C:\xampp\htdocs"
</VirtualHost>

# Setup "helloworld.tld" Virtual Host
<VirtualHost *:80>
    ServerName aplikasisaya.com
    DocumentRoot "C:\xampp\htdocs\aplikasisaya"

    <Directory "C:\xampp\htdocs\aplikasisaya">
        Options Indexes FollowSymLinks Includes
        AllowOverride All
        Order allow,deny
        Allow from all
    </Directory>
</VirtualHost>

Catatan: kita harus pastikan ada baris konfigurasi berikut:

# Setup Listening Port
NameVirtualHost *:80

di file /etc/apache2/ports.conf di Ubuntu, atau pada file httpd.conf di Windows.

Oke, langkah selanjutnya untuk mengaktifkan Virtual Hosts di Ubuntu, cukup ketikkan dua baris command berikut untuk membuatkan file konfigurasi baru di /etc/apache2/sites-enabled/aplikasisaya.com dan memuat ulang Apache.

sudo a2ensite aplikasisaya.com
sudo /etc/init.d/apache2 reload

Langkah terakhir, kita mesti memetakan domain ke IP lokal kita. Hanya dengan menambahkan nama domain yang kita sudah buat untuk diarahkan ko domain lokal yakni 127.0.0.1. Buka file /etc/hosts lalu tambahkan domain kita ke baris seperti berikut:

127.0.0.1       localhost
127.0.0.1       aplikasisaya.com
127.0.1.1       padraic-desktop

# The following lines are desirable for IPv6 capable hosts
::1     ip6-localhost ip6-loopback
fe00::0 ip6-localnet
ff00::0 ip6-mcastprefix
ff02::1 ip6-allnodes
ff02::2 ip6-allrouters
ff02::3 ip6-allhosts

Itu kalo di Ubuntu. Kalo di Windows, maka tambahkan pada file C:\Windows\System32\drivers\etc\hosts seperti berikut:

# Copyright (c) 1993-2006 Microsoft Corp.
#
# This is a sample HOSTS file used by Microsoft TCP/IP for Windows.
#
# This file contains the mappings of IP addresses to host names. Each
# entry should be kept on an individual line. The IP address should
# be placed in the first column followed by the corresponding host name.
# The IP address and the host name should be separated by at least one
# space.
#
# Additionally, comments (such as these) may be inserted on individual
# lines or following the machine name denoted by a '#' symbol.
#
# For example:
#
#      102.54.94.97     rhino.acme.com          # source server
#       38.25.63.10     x.acme.com              # x client host

127.0.0.1       localhost
127.0.0.1       aplikasisaya.com
::1             localhost

Baris yang ditambahkan yang saya maksud adalah baris yang saya cetak tebal. Oke, konfigurasi selesai. Sekarang coba buka alamat http://aplikasisaya.com di browser. :D

Sumber: http://survivethedeepend.com/zendframeworkbook/en/1.0/creating.a.local.domain.using.apache.virtual.hosts
Daily Diary Rezeki

Sidik Jari Kemenangan Saya - Pendahuluan

3 comments
Beberapa hari yang lalu saya dapat proyek kecil, -disebut kecil dengan patokan harga proyek di bawah satu juta, yakni bikin desain tampilan website npaperbox. Yap, dari siapa lagi kalo bukan dari kang Opik. Sebenarnya harga proyeknya besar, dibandingkan dengan bagian kecil tampilan yang mesti saya buat. Tapi itulah wujud penghargaan yang bisa diberikan oleh beliau, yang juga sebagai programmer, yang juga merasakan bagaimana seharusnya pekerjaan programmer dihargai dengan tepat. Dan sejauh ini dengan beliaulah saya merasa paling nyaman bekerja.
Daily Menulis

Programmer Sulit Menulis?

Silakan Ngomen
Kata siapa? Programmer malah menulis banyak banget, baris-baris kode buat aplikasi yang lagi dibuatnya. hehe.. Mungkin yang mereka maksud adalah menulis semacam artikel atau tulisan wacana yang bukan kode program. Fiuhh.. mendengar pernyataan tersebut, ingin rasanya membenarkan. Sudah sejak majalah online nyanKod pertama berdiri, saya hampir selalu keteteran buat nulis rubrik tentang JavaScript di majalah tersebut, meskipun akhirnya tuntas. Bukan kesulitan menuliskan baris-baris kode JavaScriptnya, tapi sulit menuangkan gagasan yang ingin diutarakan. Selain itu, sudah hampir satu semester website saya tidak saya update, apalagi blog. Posting ini adalah pesting ketiga dari dari awal mula komitmen saya untuk belajar menulis lagi, minimal 1 posting per hari. Menulis apapun, yang penting menulis. Apa gerangan penyebab kesulitan saya ini?
Codeigniter Development PyroCMS

Gerakan "Membuat 10 Modul PyroCMS"

2 comments
Sudah sejak beberapa bulan lalu saya pake PyroCMS buat bikin website dan aplikasi berbasis web lainnya. PyroCMS saya rasa sangat nyaman dan akhirnya jadi zona nyaman buat saya, karena ia berbasis CodeIgniter yang mana saya sudah akrab sejak 3 tahun yang lalu. Sehingga bikin modulnya pun semudah membuat MVC di CodeIgniter, disamping karena memang para pengembang CMS tersebut membuat environment sedemikian rupa supaya bikin modul dan integrasinya nyaman buat developer lain.
Daily

Akhirnya Saya Kerja Juga

2 comments
Dulu sempet punya prinsip untuk tidak bekerja sebagai pegawai. Pinginnya bikin usaha sendiri, yang dengan itu juga bisa bantu sodara-sodara di rumah yang masih nganggur. Sampai akhirnya terjadilah diskusi dengan salah seorang teman kampus bernama Bram. Dia bilang bahwa untuk mendapatkan keamanan finansial ala cashflow quadrat, kita ga bisa berpindah dengan meloncat dari satu kuadran ke kuadran yang lain. Kita mesti melangkahkan satu kaki terlebih dahulu dan meninggalkan kaki yang satunya di kuadran yang lain.