sumber: pixabay.com |
Sudah hampir seminggu sejak project ODOBP berjalan dengan beranggotakan 8 orang. Yang belum tau ODOBP, itu proyek kami, saya dan teman-teman yang kepanjangannya itu One Day One Blog Post. Tidak bermaksud menandingi One Day One Juz karena memang beda topik. Proyek ini kami buat dalam rangka belajar nulis. Media menulisnya itu blog, biar kami bisa saling baca dan komen. Biar bisa saling pantau juga, karena satu hari mesti posting minimal satu tulisan di blog masing-masing. Dan, sebagai motivasi kami membuat kesepakatan yaitu denda 5 ribu dikali banyaknya anggota untuk setiap hari yang bolong posting sebagai biaya traktiran. Jadi kalo saya bolos posting, karena anggotanya ada 8, berarti saya harus bayar denda 5 ribu dikali 7 teman lainnya = 35.000. Nanti di akhir bulan dihitung setiap orang dapet traktiran berapa, lalu kami pun bisa makan-makan pake uang itu. Begitu.
Denda itu ga semata denda, karena ternyata itu jadi motivasi yang bagus. Kalo sehari keluar 35 ribu kan lumayan. Kalo bolong 5 hari dalam sebulan, berarti di bulan itu dia mesti keluar 175 ribu buat traktir temen-temennya. Lumayan gede. Tapi kalo kita emang fokusnya ke belajar nulis, sebenernya ga susah-susah amat kok bikin tulisan itu. Bukankah (hampir) setiap orang punya akun facebook atau twitter? Bukannya posting status itu udah biasa banget? Sebenernya ga ada batasan minimal posting berapa paragraf di ODOBP ini. Mau posting satu paragraf pun ga masalah. satu kalimat pun welcome. Bahkan satu kata pun, oke, ari te isin mah (kalo emang ga malu). Tapi ga masalah, selama itu ada makna yang disisipkan. Bukankah judul puisi yang terkenal punya Khairil Anwar yang judulnya Aku itu, judulnya cuma satu kata? Itu ada maknanya. Tinggal ditambah sama beberapa baris puisi aja kan. Saya yakin ga ada orang yang ga bisa bikin puisi, meski cuma satu bait bertuliskan "aku sedih, karena kamu sudah".
Intermezzonya kepanjangan. wkwkwk.. Oke kembali ke judul. Walau bagaimanapun ga bisa dipungkiri, menulis itu tidak mudah, awalnya. Tapi kalo yang saya denger dari orang yang suka nulis, dan yang akhirnya saya rasakan juga, ternyata menulis itu memang susah di awalnya aja. Setelah kita mendapatkan satu kalimat di awal, kita bisa melanjutkannya sesuai kita mau. Yang jadi kendala menulis itu biasanya karena kita menulis sekaligus mengedit tulisan tersebut. Kita jadi berperan sebagai penulis sekaligus editor. Di satu sisi kita menulis apa yang ingin kita tulis, di sisi lain di waktu yang sama kita juga mengedit tulisan kita, menilai tulisan itu bagus atau engga, layak atau engga. Faktor perfeksionis-lah yang membuatnya jadi begitu. Untuk mengatasi masalah tersebut sebenernya sudah terjawab. Jangan jadi penulis sekaligus editor di waktu yang sama. Just write. Menulis sajalah, apa yang ada di kepalamu, apa yang kamu pikirkan atau alami atau rasakan. Ga usah dulu mikir orang suka ga ya sama tulisan kita, atau saya pantas ga ya nulis kayak gini. Itu urusan entar, yang penting sekarang nulis aja dulu. Editing ada waktunya nanti.
Saya bukan penulis. Saya juga tidak suka nulis. Tapi saya pingin nulis, saya pingin jadi suka nulis. Maka saya paksakan menulis, hingga sedikit demi sedikit saya mulai menikmati proses ini. Saya tulis apapun yang saya anggap itu hal yang cocok buat ditulis, meskipun sederhana. Tulisan saya yang "Sudah Kuduga" itu berawal dari obrolan ringan saya sama si Hendri di lab. Puisi saya yang Makan Bolu itu juga kan bukan puisi yang bagus, tapi saya tetep menuliskannya karena saya memberikan makna ke dalamnya. Bahkan kegiatan saya bikin topi dari rotan pun saya capture ke posting berjudul Topi Coding. Itu semua postingan sederhana, tapi buat saya itu akan sangat disayangkan bila tidak dituliskan.
3 Kata Pertama
Akan ada satu saat dimana orang yang belajar menulis, merasa kesulitan untuk memulai tulisan, dan merasa ringan ketika sudah mulai menulis. Karena memang, biasanya yang sulit itu memulai tulisan. Kata pembuka apa yang harus saya tulis di awal. Itu terjadi kalo kita masih menimbang-nimbang awal tulisan seperti apa yang bagus buat saya tulis. Saya pengen share dikit tips memulai menulis buat temen-temen yang juga pengen latihan menulis dan mungkin masih kesulitan memulai tulisan.Misalnya kamu sudah punya bahan tulisan, mulailah menulis apapun kata yang muncul di pikiran kamu. Misalnya saya inget percakapan saya dengan Fenti di depan Musholla kemarin, maka saya tulis:
Fenti: Baru dicukur Kang?
Toni: Kok Tau?? #puraPuraBego
Fenti (polos): iya itu keliatan beda aja rambutnya..
Dari percakapan tersebut saya bisa kembangin dengan penjelasan latar tempat, waktu, situasi, kondisi perasaan, obrolan selanjutnya. Siph! Jadilah satu postingan! Gampang pisaaan.. Alhamdulillah. Gitu.
Kalo misalnya, ternyata kamu lagi stuck ga tau tema apa yang pingin dibahas di tulisanmu, maka gunakan jurus '3 kata pertama'. Ini jurus saya ngasal aja ngasih nama dan idenya, tapi secara de jure terbukti mujarab. Begini.
Cari 3 kata yang pertama muncul di pikiranmu, lalu tuliskan. Misalnya, 3 kata pertama yang muncul di pikiran saya: lalat, jeans, tupay. Dari 3 kata itu, saya bisa kembangin jadi satu kalimat sempurna, misalnya: Si Tupay baru beli celana jeans yang warnanya kayak lalat ijo. Dari situ saya bisa eksplorasi imajinasi saya. Saya bisa lanjutin dengan mengembangkannya menjadi cerita fiksi, cerpen (cerita pendek) atau cerspen (cerita sangat pendek) atau cerspesan (cerita sangat pendek pisan). Udah dapet satu paragraf aja udah congratz! Ga usah mikir itu tulisan bagus ato engga, yang penting, kamu sudah berhasil menulis satu posting! Yeaaaah!!
Kalo cara begitu kurang sreg buat kamu, okelah. Cara lain, coba buat 3 kata pertama sebagai pembuka pembahasan. Misalnya, "kalo saya sedih.." maka lanjutkan. Contohnya "Kalo saya sedih, saya suka langsung telpon mamah terus curhat tentang kesedihan saya. Bla bla bli bli..dst." Atau contoh lain, "Cicak itu lucu kalo.. matanya pake bulu mata yang tebel dan panjang, terus jari-jarinya dipasangin cincin ali! Bla bla bli bli..dst." kamu lanjutkan tentang kegelianmu sama cicak, kenapa begitu dan apa jadinya kalo cicak itu nemplok di tanganmu. Udah dapet tuh satu kalimat. Dari situ, kamu kembangin deh jadi cerita kamu sendiri. Bravoo! Dapet lagi satu postingan!!
Satu contoh lagi. Misalnya kamu lagi galau hari ini, biasanya kan remaja mah seneng dan bangga sama kegalauan. Nah kenapa tidak diabadikan kegalauanmu itu ke dalam sebuah puisi atau syair? Biar apa? Biar kamu inget kamu udah pernah galau tentang hal itu jadi ga perlu diulang lagi, atau biar kamu suatu saat nanti bisa ketawa sendiri mengingat kegalauanmu di masa alaymu itu. :P
Intinya, mulailah menulis, apapun yang ada di kepalamu. Kalo kamu orangnya perfeksionis dan keukeuh (ngotot) pengen posting tulisan yang bagus, maka saran saya, buatlah 2 blog, satu blog yang ideal, satu lagi blog buat belajar nulis yang harus diisi setiap hari. Yakinlah walau bagaimanapun penulis pro pun katanya tetep kesulitan ketika memulai tulisan, apalagi kita yang baru belajar menulis. Yang penting ada dulu tulisannya, kalo pengen yang bagus, harus tau dulu yang jelek biar bisa dibenerin jadi bagus.
Yah, gitulah intinya. Mulailah menulis dan kesampingkan dahulu prefeksionis-nya. Mengutip kata-kata Pidi Baiq (lagi), "hidupmu hari itu adalah keajaiban, maka jangan lewatkan dengan merekamnya ke dalam sebuat tulisan."
Selamat menuliskan sejarahmu :)
0 tanggapan:
Posting Komentar
terima kasih sebelumnya untuk tanggapannya ^_^