Labels

Cari di blog ini

Daily Menulis Refleksi

Akhirnya Senang Menulis

Silakan Ngomen

Parah, kemaren sama sekali lupa ga ngeblog. Ini bolos blogging pertama saya di program #odobp dan bolos pertama di bulan juni.  Tapi bukan bolos nulis karena kemarin itu saya juga nulis tapi nulis tutorial FlappyNyan buat edisi terbaru NyankodMagz. Kalo pengen tau tutorialnya, tunggu saja rilis terbarunya pertengahan juni ini.

Saya senang ada program ini. Saya sekarang merasa menulis itu sudah jadi kesenangan. Kalo dulu masih ingin senang, sekarang sudah merasakan. Inspirator penulis saya itu ada dua, yaitu Pidi Baiq dan teman saya Yoga ZaraAndritra. Keduanya memberi inspirasi tentang kesenangan menulis, bahwa menulis itu bukan soal tugas atau kasab, tapi menulis karena suka. Suka berbagi, suka bercerita, tak peduli tulisan saya jelek atau bagus, ada yang baca atau tidak. Kalo dulu blog saya itu cuma diisi oleh tutorial, cerpen dan lain sebagainya yang saya anggap bermanfaat buat orang lain. Sekarang saya sudah bisa tidak peduli. Kalo ternyata nantinya bermanfaat atau menginspirasi orang lain ya baguslah. Kalopun tidak maka minimalnya saya sudah belajar nulis hari itu.

Saya senang bisa menulis. Saya senang akhirnya anak-anak saya nanti bisa juga saya anjurkan buat menambah satu skill lagi yaitu menulis. Meskipun saya kurang setuju menulis disebut skill, tapi kenyataannya tidak banyak orang yang bisa menulis mau menulis.

Menulis membantu saya merekam bagaimana cara saya berpikir tentang sesuatu. Dari situ nantinya saya bisa memperhatikan bagaimana saya merevisi pemikiran saya. Menulis juga membantu saya menemukan solusi dari masalah-masalah terdahulu. Contoh sederhananya, kalo saya tiba-tiba galau tentang sesuatu hal, yang itu sudah pernah saya temukan solusinya atau alur berpikirnya, saya bisa dengan segera membenahi diri tanpa mesti mengalaminya dua kali.

Katanya, juga, dari buku yang pernah saya baca tentang menulis, menulis itu menyehatkan. Menulis juga, masih dari buku yang sama, membantu kita menelusuri permasalahan yang sedang dihadapi. Yang ini-ini masih belum saya rasakan. Tapi sepertinya saya cukup mengerti seperti apa itu.

Saya ingat dulu pernah membeli cukup banak buku tentang menulis. Overall, rata-rata semuanya menganjurkan untuk mulai menulis, kapanpun dimanapun. Hanya itu satu-satunya cara kalo ingin bisa dan senang menulis. Setelah sekian lama terpisah dengan wacana kepenulisan, akhirnya aku bertemu lagi dengan apa yang dulu kukejar. Ternyata benar saya buktikan, tidak akan seseorang menjadi pandai menulis kecuali dia rela menanggalkan sejenak perfeksionisnya untuk mulai berlatih menulis.

Menulislah, meskipun cuma satu ayat. Kata saya.

0 tanggapan:

Posting Komentar

terima kasih sebelumnya untuk tanggapannya ^_^