sumber: http://tickertalksfilm.blogspot.com/2011/05/due-date-duly-noted.html |
Ini film yang paling aneh yang pernah saya tonton. Eeh, sebenernya kata aneh bukan kata yang tepat untuk mewakili film tersebut, tapi saya ga bisa menemukan kata lain yang paling dekat untuk mendeskripsikan film tersebut. Baik, akan saya jelaskan aneh yang saya maksudkan.
Saat awal saya menontonnya, saya lihat Robert Downey Jr yang menjadi pemeran tokoh utamanya. Oke, dari situ saya mulai membayangkan ceritanya bakal full action seperti film Iron Man, atau ilmiah dan kompleks seperti film Holmes. Beberapa menit berlangsung dan tanda-tanda kecocokan dengan gambaran pikiranku tidak juga muncul. Yang ada adalah, situasinya dia sebagai seorang pegawai yang hendak buru-buru pulang dengan menaiki pesawat karena istrinya hendak melahirkan. Tiba-tiba muncul seorang lelaki yang gambarannya belum pernah saya temui seumur hidup saya, maupun seumur-umur saya nonton film. Singkatnya lelaki itu, namanya Ethan, masuk ke kehidupan si Robert dan memunculkan banyak masalah buat si Robert: gagal berangkat naik pesawat, kehilangan dompet beserta semua kartu identitas, uang dan tabungan, kecelakaan lalu lintas, sampai tertembak di kaki. Pokoknya terrible pisan!
Nah, anehnya yang saya maksudkan itu begini. Dua puluh menit pertama saya udah ga pengen ngelajutin nonton. Ada perasaan aneh di dalam hati. Saya telusuri perasaan ini, seperti saya tidak bisa membayangkan untuk mampu menjalani hidup bersama orang aneh seperti Ethan yang super ceroboh, super aneh, pokoknya aneh! Kalo saya bilang aneh, berarti itu kata sifat untuk mendeskripsikan sesuatu atau seseorang yang diluar kebiasaan umum. Nah, saya bilang karakter Ethan ini super aneh karena ya, rasanya saya ga mau dan ga pernah mau ketemu sama karakter orang seperti itu. Bahkan untuk melanjutkan menonton atau membayangkan seperti apa jalan cerita selanjutnya pun saya tidak berani. Ya, itu, saya tidak mau dan tidak berani membayangkan kelanjutan ceritanya. Apalagi membayangkan kalo saya ketemu sama orang seperti itu. Kalo kamu para pembaca nonton film itu, saya yakin kamu juga tidak akan pernah ingin ketemu orang dengan karakter seperti Ethan. Alhasil, saya berhenti nonton. Ini film kayaknya lebih ngeri dari horor terseram yang pernah saya tonton. Pasalnya, kalo horor, saya masih bisa mengasumsikan bahwa itu fiksi dan bawah sadar saya ga memberi peluang untuk membayangkan itu terjadi dalam kehidupan saya. Tapi film ini bro, menyentuh sisi realita hidup yang bisa terjadi pada siapapun. Ngeri abis! Meskipun banyak lucunya juga sih, seperti adegan minum kopi dari abu bapaknya si Ethan. haha~
Akhirnya tadi malam saya memutuskan untuk melanjutkan menonton. Film produksi Warner Bross itu saya santap sampai habis, kali ini dengan nyali yang lebih gede. Oke, akhirnya happy ending, tapi kalo saya jadi si Robert, kayaknya saya sudah ga pikir panjang buat mutusin silaturahmi sama orang kayak gitu hahahaha~
Kesimpulannya, mungkin perasaan itu muncul karena saya tidak siap bila harus menghadapi situasi yang sama. Selama ini saya bergaul dengan orang yang saya anggap nyaman, dan tidak berekspansi mencari kenalan banyak sehingga yang saya kenal semuanya adalah orang-orang baik dan tidak aneh. Saya belum pernah menemukan karakter orang seperti Ethan dan saya yakin di dunia ini pasti ada dan ada yang lebih aneh lagi.
Pelajaran standar dari film ini kira-kira "jadilah orang yang sabar menghadapi manusia" dan "bersikaplah tawakkal dalam mengarungi hidup". Hikmah utama buat saya setelah nonton film ini justru tentang ketakutan menghadapi kenyataan dan masa depan. Hal inilah yang jadi PR untuk saya pelajari lebih dalam. Dan itu adalah indikasi bahwa saya masih sedemikian seriusnya menghadapi hidup ini. Fiuhh..
cuyy ini desain nya ngerusak mata -_- sakit bacanya
BalasHapusoh iya? padahal udah diredupin da, ga item putih banget.
Hapusoke ntar didandanin lagi.
Thanks masukannya (y)